Wednesday, 18 January 2012

BAHASA


ETHNOSENTRISME BAHASA ANTAR MAHASISWA
            Mahasiswa, pada umumnya memiliki banyak masalah ketika masuk di suatu perguruan tinggi. Salah satu dari masalah tersebut adalah bagaimana cara mengajak bicara pada orang yang baru dia kenal. Apakah orang yang baru dikenal itu bisa memahami apa yang kita katakan kepadanya atau tidak. Penyebab dari masalah itu adalah kebanyakan para mahasiswa masih menggunakan bahasa daerah asalnya atau dialek mereka masing – masing. Sehingga mereka sulit untuk berkomunikasi dengan teman lainnya. Walaupun bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, akan tetapi logat pembicaraan seseorang tersebut biasanya masih terbawa bahasa yang sering digunakan.
 Dengan demikian para mahasiswa kebanyakan lebih mudah berteman dengan mahasiswa yang mempunyai kesamaan bahasa. Misalnya mahasiswa dari cilacap yang menjadi mahasiswa baru di Solo, mereka kebanyakan memilih teman yang mempunyai kesamaan dalam berbicara. Banyak dari mereka malu apabila ingin berteman dengan mahasiswa yang berasal dari solo atau daerah lainnya karena bahasa yang mereka gunakan sering ditertawai oleh mahasiswa yang dari Solo atau daerah lainnya.
            Masalah demikian timbul karena sikap ethnosentrisme mahasiswa yang sangat berlebihan dengan menganggap bahasa dari daerah universitas itu beradalah yang paling baik. Sehingga sering menghina bahasa dari daerah lain dan sebeanrnya itu tidak perlu dilakukan karena bagaimanapun juga bahasa daerah itu merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia dan merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dipertahankan.
            Masalah bahasa yang sering terjadi di kalangan mahasiswa adalah
1.      Perbedaan cara memanggil teman
Suatu daerah memiliki perbedaan yang unik ketika seseorang akan memanggil temannya atau orang lain dalam berbicara, misalnya orang Jawa Timur: “kon”, “cuk”, orang Jogja biasa memanggil “dab”, orang Jawa biasa memanggil “cah”, “mas/mbak”. Orang Jawa yang belum tahu biasanya akan marah bila dipanggil dengan panggilan “cuk” karena mereka merasa bahasa yang digunakan terasa kasar didengar dan terkesan memaki kepada orang yang dipanggil.
2.      Logat daerah asal
Logat merupakan suatu masalah yang paling sulit dihilangkan, karena logat itu sudah mendarah daging kepada seseorang dan menjadi ciri khas darimana orang itu berasal. Seperti yang dijelaskan di dalam buku “tata bahasa baku bahasa Indonesia” bahwa logat daerah adalah bunyi yang paling kentara karena tata bunyinya yang mudah dikenali. Misalnya orang Jawa Timur biasanya mempunyai logat bicara yang tergolong keras dan kasar. Hal itu berbeda dengan logat yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari daerah jawa tengah yang tergolong lembut dalam berbicara. Sehingga orang Jawa Tengah akan tersinggung bila diajak bicara orang yang berasal dari daerah Jawa Timur.
Kedua masalah tersebut akan dapat teratasi seiring berjalannya waktu dan seringnya komunikasi. Untuk itu para mahasiswa bisa lebih menghormati bahasa dari daerah asal seseorang. Bukan menertawakan apalagi menghinannya.

No comments:

Post a Comment