Thursday, 19 April 2012

BANK SAMPAH BISA ATASI JAKARTA


Bank Sampah Bisa Atasi Sampah Jakarta
Ester Lince Napitupulu | Nasru Alam Aziz | Rabu, 28 Maret 2012 | 20:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- DKI Jakarta, dengan lebih dari sembilan juta populasi menghasilkan sampah hingga lebih dari 6.500 ton per hari. Sampah-sampah tersebut, jika tidak dikelola dengan benar akan mengakibatkan banjir, menyebarkan penyakit, dan polusi.
Oleh karena itu, perlu penanganan serius semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, pihak swasta, dan lembaga swadaya masyarakat untuk mengatasi masalah persampahan ini. Model Bank Sampah diyakini bisa mengatasi masalah ini karena efektif dapat mengurangi volume sampah.
Dukungan untuk mengembangkan Bank Sampah di kota-kota besar datang dari PT Unilever Indonesia Tbk lewat Yayasan Unilever Indonesia. Saat ini, ada lebih dari 100 Bank Sampah melalui program Green and Clean yang tersebar di 10 kota.
Di Jakarta terdapat 25 Bank Sampah yang dibangun masyarakat bekerja sama dengan Yayasan Unilever Indonesia. Bank Sampah di Jakarta mulai diorganisasi lebih baik dalam bentuk unit bisnis sejak tahun 2010, dimulai dengan 10 unit Bank Sampah, hingga menjadi 25 unit pada tahun 2011.
Sebagai bentuk komitmen kepedulian pada lingkungan hidup, terutama dalam mengatasi masalah sampah di perkotaan, Yayasan Unilever Indonesia membuat Panduan Sistem Bank Sampah yang diluncurkan di Bank Sampah RW 02 Kelurahan Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (28/3/2012).
Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso mengatakan, Panduan Sistem Bank Sampah merupakan salah satu bentuk komitmen Unilever dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah kemasan. Hal ini berkaitan dengan implementasi dari Unilever Sustainable Living Plan (USLP), khususnya pada reducing environment impact.
General Manager Yayasan Unilever Indonesia, Sinta Kaniawati mengungkapkan, konsep Bank Sampah dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah yang dihadapi kota Jakarta. Hal ini terbukti pada 2011, 10 Bank Sampah yang tersebar di Jakarta, berhasil mereduksi sampah sebanyak 93 ton dan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat sebesar Rp 210 juta.
"Bisa dibayangkan berapa banyak sampah yang bisa direduksi, dan tentunya bisa mengurangi anggaran pemerintah daerah dalam pembiayaan pengelolaan sampah," kata Sinta.
Dengan adanya panduan Sistem Bank Sampah ini, diharapkan informasi mengenai penerapan Bank Sampah yang benar dan mudah dilakukan, dapat tersebar ke banyak wilayah di Jakarta, serta dapat dilakukan oleh warga di wilayah-wilayah lain.

No comments:

Post a Comment