Sunday, 10 February 2013

TIPS MENULIS DARI ALIT SUSANTO (SHITLICIOUS) DAN ALANDA (THE DREAM CATCHER)


TIPS MENULIS DARI ALIT SUSANTO (SHITLICIOUS) DAN ALANDA (THE DREAM CATCHER)

@Fakultas Pertanian UNS 10-11-2012
Mungkin ini adalah suatu yang terlihat unik bahkan jarang ya. Fakultas pertanian yang biasanya mengadakan seminar yang berkaitan dengan pertanian atau pangan di Indonesia kali ini mengadakan seminar penulisan. Tapi inilah yang terjadi di Universitas saya di solo. Awal mendengar kabar ini ya seperti yang saya tulis tadi, aneh dan unik saja. Masak fakultas pertanian mengadakan seminar kepenulisan. Jangan-jangan nanti menulis pupuk tanaman. Ternyata eh ternyata semua itu benar. Memang disinilah seminar kepenulisan itu diadakan, di fakultas pertanian. Salut sekali dengan panitianya, susah dibayangkan bagaimana cara minta ijin ke petinggi-petinggi fakultas untuk mengadakan seminar ini pastinya. Tapi nyatanya, mereka bisa dan acaranya sukses. Sedangkan di fakultas saya sendiri, acara seminar pasti lebih sering diadakan dengan acara formal dan terkesan kaku.
Semua pengisi acara diseminar ini hadir(walaupun agak telat) dan menyampaikan materi yang mudah dimengerti dan tentunya tidak lepas dari tema. Para pengisi acara yang diundang di acara ini adalah penulis-penulis muda dari penerbit bukune(penerbit buku yang identik dengan penulis muda) seperti bang Alit Susanto(Skripshit), Alanda(the dream catcher), dan mas-mas editor yang unyu itu siapa lupa namanya. Dan yang paling penting dari pengisi acara ini adalah mbak Windy pemimpin redaksi dari bukune itu sendiri. Semua materi yang dibahas adalah tentang bagaimana kita mau menulis, bagaimana kita menemukan ide dalam menulis dan bagaimana kita akan berprofesi sebagai penulis. Karena acara dan materi yang disampaikan tidak kaku dan lebih ke bentuk diskusi bukan seminar jadi para peserta umumnya jelas dan memahami isi materi yang telah disampaikan.
Materi yang tidak terlupakan di benak saya adalah ternyata menulis itu asyik dan bila sukses mampu menghasilkan uang. J
Berikut saya akan sampaikan bagaimana cara menulis itu dengan sumber dari pengisi acara seminar ini (bang Alit dan Alanda)
a.       Menurut bang Alit proses menulis itu tahapnya ini(mentang-mentang doi dari jurusan bahasa inggris dia juga menjelaskan dengan gaya bahasa inggris J)
·         Preparations : berisi tentang siapa kamu?, tulisan jujur sesuai hati, dan jangan pernah memikirkan royalti. Dari saya pribadi sih saya bingung tentang ini, soalnya pas dijelasin saya sibuk sendiri karena kepanasan. Hee...
·         Catching ideas : yang berarti menangkap ide. Ide atau inspirasi bisa berasal dari diri sendiri atau orang lain. Dari orang lain itu misalnya kita mendengar curhatan dari orang lain. Kan dampak dari curhatan itu bisa beragam, tidak menutup kemungkinan kita jadi ikut sedih atau bahkan kita jadi jatuh cinta dengan orang yang curhat dengan kita. Kalau jatuh cinta kan wajar, tapi kalau sedih. Kan aneh. Nah maka dari itu kesedihan kita bisa kita ungkapkan lewat bentuk tulisan. Ini menurut saya sendiri sih, bukan dari sumber materinya. Hee.. kalau bang Alit sendiri mungkin bisa mengambil suasana seperti yang saya tulis tadi dengan sudut pandang berbeda agar terlihat lucu. Tapi yang perlu diketahui, jadi penulis lucu itu susah. Kita harus tahu agar lelucon kita tidak garing dan saya sadar bahwa saya tidak mampu.
·         Emotional: dari yang saya tangkap saat seminar itu, tulisan kita harusnya mampu memebrikan suasana hati kita antara lain keresahan, kemarahan, kritikan, ketakutan. Daripada saya menjelaskan dan ternyata salah karena saya lupa lebih baik ini saja yang saya tulis untuk tahap ini.
·         Swap: atau istilah dalam bahasa Indonesia adalah pertukaran. Pertukaran yang dimaksud disini adalah pertukaran karakter, misalnya kita tahu kan bahwa tokoh superhero avenger si Iron Man, dia kan terkenal kaya dan sombong tuh. Nah di dalam tulisan kita, si superhero itu kita jadikan karakter tukang loak atau apalah dengan nama yang sedikit di plesetkan seperti mbah Wiroman atau apalah yang bisa menjadikan karakter baru dalam tulisan kita.
·         Penulis yang hebat adalah penganalisis yang hebat: mungkin yang dimaksud dalam tahap ini adalah seorang penulis harus bisa menggambarkan objek yang ia tulis sesuai dengan aslinya. Jadi jangan asal bikin tulisan dan ternyata tulisannya tidak sesuai dengan obyek aslinya kan jadi aneh. Misalnya kita mau menulis tentang becak kan sudah jelas becak itu rodanya tiga. Lha kita menulisnya begini “becak yang terguling karena menabrak kantor polisi itu, keempat rodanya terlepas” kan kalau begini jadinya aneh. Pembaca jadi bertanya-tanya itu becak apa odong-odong ya yang menabrak.
·         Start writting: mulai menulis, jangan hanya simpan ide anda didalam otak karena suatu saat otak kita akan lupa tentang kejadian yang kita alami. Jadi akan terasa lebih baik jika kejadian yang ada didalam otak kita, kita wujudkan menjadi sebuah tulisan. Karena saya yakin bahwa tulisan itu tidak akan dimakan jaman dan bisa menjadi kenang-kenangan. Asyik lah pokoknya dengan yang namanya tulisan. Kita bisa tertawa sendiri karena teringat tentang kejadian yang kita tulis, atau bahkan kita bisa menangis karena miris tentang kejadian yang kita tulis. Dan ini semua pernah saya alami.hee...
·         Hook: bila kita menulis untuk menarik orang lain agar mau membaca tulisan kita yang harus kita lakukan adalah buatlah kalimat awal yang paling menarik dan membuat penasaran. Karena ibarat perang, kalimat pertama adalah pedang. Senjata yang kita gunakan untuk menarik pembaca. Dan yang kedua didalam tulisan yang kita buat hindari membuat kalimat atau kalimat tanya yang bisa dijawab dengan “ya emang” jawaban itu membuat pembaca tidak ingin melanjutkan membaca karya kita. Bagi saya tahap ini bisa dikatakan susah-susah mudah. Karena saya sekarang ini hanya menulis untuk sekadar menyimpan imajinasi saya dalam bentuk nyata. Sehingga tulisan yang saya buat kebanyakan asal dan tanpa terkonsep.
·         Delivery: penyampaian terhadap pembaca. Buat pembaca tulisan kita tahu tentang siapa diri anda. Bagaimana caranya? Caranya adalah buat visualisasi tentang diri anda. Seperti yang dipelajari dalam pelajaran bahasa Indonesia dulu waktu kita sekolah. Contohnya dengan mengendarai motor keluaran tujuh puluhan saya berboncengan dengan teman yang memiliki berat badan dua kali berat badan saya. Itu misalnya. Atau lebih mudanya buat dialog saja untuk tahap ini. misalnya lagi
Wiro: man kamu ya yang mengambil dompet saya?(mengacungkan pedang)
Paiman: iya memangnya kenapa?(mengacungkan pistol)
(Keduanya berperang)
·         Dan tahap yang terakhir publikasikan: tentu kita tidak mau kan karya kita hanya disimpan di dalam hardisk komputer atau buku catatan saja. Maka dari itu mulailah kita publikasikan karya kita melalui cara-cara sekarang, bisa melalui facebook atau blog.
Demikian mengenai tahap-tahap penulisan yang disampaikan oleh bang Alit dalam acara seminar tersebut kurang lebihnya dan tentunya banyak kurangnya saya mohon maaf karena keterbatasan saya dalam mencatat semua materi yang disampaikan. Dan tahap penulisan yang kedua akan saya tulis dari materi yang disampaikan oleh Alanda(the dream cather) tahap-tahapnya kurang lebih sama dengan tahap yang disampaikan oleh bang Alit.
  1. Menurut Alanda (penulis novel the dream catcher) tahap menulis itu antara lain
·         Tahap pertama adalah menemukan ide. Ide bisa diperoleh darimana saja. Yah kurang lebih hampir sama dengan tahap yang disampaikan bang alit tadi.
·         Tahap yang kedua adalah catat ide tersebut agar kita tidak lupa dilain kesempatan. Media yang dapat kita gunakan untuk menulis ide bisa melalui buku tulis atau gadget yang kita punya. Hal yang bisa kita tulis adalah sesuatu yang kita percayai bahwa sesuatu itu benar, sesuatu yang kita ketahui, dan sesuatu yang ingin kita ketahui. Jadi kesimpulannya adalah tulis segala sesuatu yang terlintas dan menarik yang kita lalui.
·         Tahap yang ketiga adalah menentukan konsep, yakni mengenai bagaimana konsep tulisan kita nantinya. Saya sendiri belum jelas mengenai ini.
·         Tahap yang keempat yang menurut saya adalah tahap paling penting adalah menyusun outline atau kerangka. Bagi penulis awam sering mendapati kejadian dimana pada saat menulis lupa tentang apa yang ingin kita tulis. Padahal ide itu ada di dalam otak dan sangat sulit untuk menuangkan ide itu dalam bentuk tulisan. Maka dari itu kerangka sangat diperlukan dalam saat-saat seperti ini. penulis bisa membuat kerangka apa yang akan dituliskan agar semua yang ingin ditulis menjadi tertuang dan tidak hanya mengendap didalam otak saja.
·         Tahap yang kelima adalah proses menulis. Dalam tahap ini kita harus mencari banyak-banyak referensi. Caranya adalah kita mulai untuk memperbanyak bacaan kita entah dari buku, novel atau artikel-artikel yang ada didalam media massa. Karena tidak ada satupun penulis yang dia sendiri tidak senang membaca. Setelah kita sekiranya sudah memiliki banyak referensi mengenai apa yang akan kita tulis marilah kita tulis sesuai dengan referensi dan tentunya daja imajinasi yang kita miliki.
·         Tahap yang keenam yang menurut sebagian orang adalah tahap yang menyebalkan adalah revisi. Tahap ini seorang penulis wajib memiliki jiwa yang terbuka. Karena apabila ada kesalahan dalam tulisan seorang penulis harus mau menerima dan mau memperbaiki sebuah karya yang sudah jadi. Selain itu penulis harus sesering mungkin membaca hasil karyanya agar tetap sesuai dengan pesan apa yang ingin disampaikannya.
·         Dan tahap yang terakhir adalah eksekusi semuanya dan publikasikan. Ringkasnya dari tahap ini adalah temukan ide, catat ide, buat kerangka, cari referensi, tulis, revisi, publikasi.
Sekian tulisan dari saya kali ini, dan pesan yang ingin saya sampaikan adalah mendatangi sebuah seminar akan sia-sia bila kita tidak mampu menuangkan isi seminar itu dalam sebuah karya. Dan tulisan ini merupakan salah satu karya saya. Sekaligus mampu menguatkan pikiran saya agar tidak mudah melupakan semua ini. apabila ada kesalahan mengenai tulisan diatas saya mohon maaf dan terimakasih.
INDRASTOMO, 3 FEBRUARI 2013

No comments:

Post a Comment