TIPS MENULIS DARI ALIT SUSANTO (SHITLICIOUS) DAN ALANDA
(THE DREAM CATCHER)
@Fakultas Pertanian UNS 10-11-2012
Mungkin ini adalah suatu yang terlihat unik bahkan jarang
ya. Fakultas pertanian yang biasanya mengadakan seminar yang berkaitan dengan
pertanian atau pangan di Indonesia kali ini mengadakan seminar penulisan. Tapi
inilah yang terjadi di Universitas saya di solo. Awal mendengar kabar ini ya
seperti yang saya tulis tadi, aneh dan unik saja. Masak fakultas pertanian
mengadakan seminar kepenulisan. Jangan-jangan nanti menulis pupuk tanaman.
Ternyata eh ternyata semua itu benar. Memang disinilah seminar kepenulisan itu
diadakan, di fakultas pertanian. Salut sekali dengan panitianya, susah
dibayangkan bagaimana cara minta ijin ke petinggi-petinggi fakultas untuk
mengadakan seminar ini pastinya. Tapi nyatanya, mereka bisa dan acaranya
sukses. Sedangkan di fakultas saya sendiri, acara seminar pasti lebih sering
diadakan dengan acara formal dan terkesan kaku.
Semua pengisi acara diseminar ini hadir(walaupun agak
telat) dan menyampaikan materi yang mudah dimengerti dan tentunya tidak lepas
dari tema. Para pengisi acara yang diundang di acara ini adalah penulis-penulis
muda dari penerbit bukune(penerbit buku yang identik dengan penulis muda)
seperti bang Alit Susanto(Skripshit), Alanda(the dream catcher), dan mas-mas
editor yang unyu itu siapa lupa namanya. Dan yang paling penting dari pengisi
acara ini adalah mbak Windy pemimpin redaksi dari bukune itu sendiri. Semua
materi yang dibahas adalah tentang bagaimana kita mau menulis, bagaimana kita
menemukan ide dalam menulis dan bagaimana kita akan berprofesi sebagai penulis.
Karena acara dan materi yang disampaikan tidak kaku dan lebih ke bentuk diskusi
bukan seminar jadi para peserta umumnya jelas dan memahami isi materi yang
telah disampaikan.
Materi yang tidak terlupakan di benak saya adalah
ternyata menulis itu asyik dan bila sukses mampu menghasilkan uang. J
Berikut saya akan sampaikan bagaimana cara menulis itu
dengan sumber dari pengisi acara seminar ini (bang Alit dan Alanda)
a.
Menurut
bang Alit proses menulis itu tahapnya ini(mentang-mentang doi dari jurusan
bahasa inggris dia juga menjelaskan dengan gaya bahasa inggris J)
·
Preparations
: berisi tentang siapa kamu?, tulisan jujur sesuai hati, dan jangan pernah
memikirkan royalti. Dari saya pribadi sih saya bingung tentang ini, soalnya pas
dijelasin saya sibuk sendiri karena kepanasan. Hee...
·
Catching
ideas : yang berarti menangkap ide. Ide atau inspirasi bisa berasal dari diri
sendiri atau orang lain. Dari orang lain itu misalnya kita mendengar curhatan
dari orang lain. Kan dampak dari curhatan itu bisa beragam, tidak menutup
kemungkinan kita jadi ikut sedih atau bahkan kita jadi jatuh cinta dengan orang
yang curhat dengan kita. Kalau jatuh cinta kan wajar, tapi kalau sedih. Kan
aneh. Nah maka dari itu kesedihan kita bisa kita ungkapkan lewat bentuk
tulisan. Ini menurut saya sendiri sih, bukan dari sumber materinya. Hee.. kalau
bang Alit sendiri mungkin bisa mengambil suasana seperti yang saya tulis tadi
dengan sudut pandang berbeda agar terlihat lucu. Tapi yang perlu diketahui,
jadi penulis lucu itu susah. Kita harus tahu agar lelucon kita tidak garing dan
saya sadar bahwa saya tidak mampu.
·
Emotional:
dari yang saya tangkap saat seminar itu, tulisan kita harusnya mampu memebrikan
suasana hati kita antara lain keresahan, kemarahan, kritikan, ketakutan.
Daripada saya menjelaskan dan ternyata salah karena saya lupa lebih baik ini
saja yang saya tulis untuk tahap ini.
·
Swap:
atau istilah dalam bahasa Indonesia adalah pertukaran. Pertukaran yang dimaksud
disini adalah pertukaran karakter, misalnya kita tahu kan bahwa tokoh superhero
avenger si Iron Man, dia kan terkenal kaya dan sombong tuh. Nah di dalam
tulisan kita, si superhero itu kita jadikan karakter tukang loak atau apalah
dengan nama yang sedikit di plesetkan seperti mbah Wiroman atau apalah yang
bisa menjadikan karakter baru dalam tulisan kita.
·
Penulis
yang hebat adalah penganalisis yang hebat: mungkin yang dimaksud dalam tahap
ini adalah seorang penulis harus bisa menggambarkan objek yang ia tulis sesuai
dengan aslinya. Jadi jangan asal bikin tulisan dan ternyata tulisannya tidak
sesuai dengan obyek aslinya kan jadi aneh. Misalnya kita mau menulis tentang
becak kan sudah jelas becak itu rodanya tiga. Lha kita menulisnya begini “becak
yang terguling karena menabrak kantor polisi itu, keempat rodanya terlepas” kan
kalau begini jadinya aneh. Pembaca jadi bertanya-tanya itu becak apa
odong-odong ya yang menabrak.
·
Start
writting: mulai menulis, jangan hanya simpan ide anda didalam otak karena suatu
saat otak kita akan lupa tentang kejadian yang kita alami. Jadi akan terasa
lebih baik jika kejadian yang ada didalam otak kita, kita wujudkan menjadi
sebuah tulisan. Karena saya yakin bahwa tulisan itu tidak akan dimakan jaman
dan bisa menjadi kenang-kenangan. Asyik lah pokoknya dengan yang namanya
tulisan. Kita bisa tertawa sendiri karena teringat tentang kejadian yang kita
tulis, atau bahkan kita bisa menangis karena miris tentang kejadian yang kita
tulis. Dan ini semua pernah saya alami.hee...
·
Hook:
bila kita menulis untuk menarik orang lain agar mau membaca tulisan kita yang
harus kita lakukan adalah buatlah kalimat awal yang paling menarik dan membuat
penasaran. Karena ibarat perang, kalimat pertama adalah pedang. Senjata yang
kita gunakan untuk menarik pembaca. Dan yang kedua didalam tulisan yang kita
buat hindari membuat kalimat atau kalimat tanya yang bisa dijawab dengan “ya
emang” jawaban itu membuat pembaca tidak ingin melanjutkan membaca karya kita.
Bagi saya tahap ini bisa dikatakan susah-susah mudah. Karena saya sekarang ini
hanya menulis untuk sekadar menyimpan imajinasi saya dalam bentuk nyata.
Sehingga tulisan yang saya buat kebanyakan asal dan tanpa terkonsep.
·
Delivery:
penyampaian terhadap pembaca. Buat pembaca tulisan kita tahu tentang siapa diri
anda. Bagaimana caranya? Caranya adalah buat visualisasi tentang diri anda.
Seperti yang dipelajari dalam pelajaran bahasa Indonesia dulu waktu kita
sekolah. Contohnya dengan mengendarai motor keluaran tujuh puluhan saya
berboncengan dengan teman yang memiliki berat badan dua kali berat badan saya.
Itu misalnya. Atau lebih mudanya buat dialog saja untuk tahap ini. misalnya
lagi
Wiro:
man kamu ya yang mengambil dompet saya?(mengacungkan pedang)
Paiman:
iya memangnya kenapa?(mengacungkan pistol)
(Keduanya
berperang)
·
Dan
tahap yang terakhir publikasikan: tentu kita tidak mau kan karya kita hanya
disimpan di dalam hardisk komputer atau buku catatan saja. Maka dari itu
mulailah kita publikasikan karya kita melalui cara-cara sekarang, bisa melalui
facebook atau blog.
Demikian mengenai tahap-tahap penulisan yang disampaikan
oleh bang Alit dalam acara seminar tersebut kurang lebihnya dan tentunya banyak
kurangnya saya mohon maaf karena keterbatasan saya dalam mencatat semua materi
yang disampaikan. Dan tahap penulisan yang kedua akan saya tulis dari materi
yang disampaikan oleh Alanda(the dream cather) tahap-tahapnya kurang lebih sama
dengan tahap yang disampaikan oleh bang Alit.
- Menurut Alanda (penulis novel the dream catcher) tahap menulis itu antara lain
·
Tahap
pertama adalah menemukan ide. Ide bisa diperoleh darimana saja. Yah kurang
lebih hampir sama dengan tahap yang disampaikan bang alit tadi.
·
Tahap
yang kedua adalah catat ide tersebut agar kita tidak lupa dilain kesempatan. Media
yang dapat kita gunakan untuk menulis ide bisa melalui buku tulis atau gadget
yang kita punya. Hal yang bisa kita tulis adalah sesuatu yang kita percayai
bahwa sesuatu itu benar, sesuatu yang kita ketahui, dan sesuatu yang ingin kita
ketahui. Jadi kesimpulannya adalah tulis segala sesuatu yang terlintas dan
menarik yang kita lalui.
·
Tahap
yang ketiga adalah menentukan konsep, yakni mengenai bagaimana konsep tulisan
kita nantinya. Saya sendiri belum jelas mengenai ini.
·
Tahap
yang keempat yang menurut saya adalah tahap paling penting adalah menyusun
outline atau kerangka. Bagi penulis awam sering mendapati kejadian dimana pada
saat menulis lupa tentang apa yang ingin kita tulis. Padahal ide itu ada di
dalam otak dan sangat sulit untuk menuangkan ide itu dalam bentuk tulisan. Maka
dari itu kerangka sangat diperlukan dalam saat-saat seperti ini. penulis bisa
membuat kerangka apa yang akan dituliskan agar semua yang ingin ditulis menjadi
tertuang dan tidak hanya mengendap didalam otak saja.
·
Tahap
yang kelima adalah proses menulis. Dalam tahap ini kita harus mencari
banyak-banyak referensi. Caranya adalah kita mulai untuk memperbanyak bacaan
kita entah dari buku, novel atau artikel-artikel yang ada didalam media massa.
Karena tidak ada satupun penulis yang dia sendiri tidak senang membaca. Setelah
kita sekiranya sudah memiliki banyak referensi mengenai apa yang akan kita
tulis marilah kita tulis sesuai dengan referensi dan tentunya daja imajinasi
yang kita miliki.
·
Tahap
yang keenam yang menurut sebagian orang adalah tahap yang menyebalkan adalah
revisi. Tahap ini seorang penulis wajib memiliki jiwa yang terbuka. Karena
apabila ada kesalahan dalam tulisan seorang penulis harus mau menerima dan mau
memperbaiki sebuah karya yang sudah jadi. Selain itu penulis harus sesering
mungkin membaca hasil karyanya agar tetap sesuai dengan pesan apa yang ingin
disampaikannya.
·
Dan
tahap yang terakhir adalah eksekusi semuanya dan publikasikan. Ringkasnya dari
tahap ini adalah temukan ide, catat ide, buat kerangka, cari referensi, tulis,
revisi, publikasi.
Sekian tulisan dari saya kali ini, dan pesan yang ingin
saya sampaikan adalah mendatangi sebuah seminar akan sia-sia bila kita tidak
mampu menuangkan isi seminar itu dalam sebuah karya. Dan tulisan ini merupakan
salah satu karya saya. Sekaligus mampu menguatkan pikiran saya agar tidak mudah
melupakan semua ini. apabila ada kesalahan mengenai tulisan diatas saya mohon
maaf dan terimakasih.
INDRASTOMO, 3 FEBRUARI 2013
No comments:
Post a Comment