Monday 7 January 2013

PELAJARAN SINGKAT TENTANG UNSUR INTRINSIK DI DALAM SEBUAH TEKS DRAMA


UNSUR INTRINSIK DRAMA
Dalam teks drama dapat kita temui tokoh-tokoh dalam cerita beserta karakternya. Kita juga dapat mengetahui latar, konflik, tema, atau amanat teks drama. Kali ini kita akan belajar mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik teks drama.
Unsur Intrinsik Teks Drama
Sebagaimana teks prosa dan puisi, teks drama juga memiliki unsur-unsur intrinsik, yaitu unsur-unsur dari dalam yang membangun teks drama. Unsur-unsur intrinsik dalam teks drama meliputi judul, tema, penokohan, alur, konflik, dan amanat.
 a. Judul
 Judul merupakan kepala karangan.
 b. Tema
 Tema merupakan gagasan atau ide yang menjadi dasar penulisan naskah drama.
c. Penokohan
Penokohan atau karakterisasi adalah penggambaran watak tokoh dalam sebuah drama. Pengarang dapat menggambarkan watak tokoh baik secara langsung (tersurat) maupun tidak langsung (tersirat).
d. Latar
Latar atau setting merupakan keterangan mengenai ruang (tempat), waktu, dan suasana yang melatarbelakangi setiap adegan dalam teks drama. Deskripsi tentang latar biasanya ditampilkan pada bagian pembukaan setiap babak atau setiap adegan dalam teks drama.
e. Alur
Alur atau plot merupakan jalinan cerita atau rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Berdasarkan kronologinya (urutan waktu), alur dapat dibedakan atas alur maju, alur mundur (flash back), dan alur campuran.
f. Konflik
 Konflik artinya pertentangan atau perselisihan paham. Secara garis besar, ada dua jenis konflik, yaitu konflik eksternal (luar) dan konflik internal (dalam). Konflik eksternal merupakan konflik yang terjadi antara seorang tokoh dan sesuatu yang ada di luar dirinya. Konflik internal merupakan konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh sebagai permasalahan yang bersifat batiniah. Misalnya, pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, dan masalah kejiwaan lainnya.
g. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Dalam teks sastra lama, pengarang menyampaikan amanat secara langsung sehingga terkesan menggurui pembaca. Adapun dalam teks sastra modern, pengarang menyampaikan amanat secara tidak langsung (tersirat). Pembaca harus menemukan sendiri amanat yang terkandung di dalamnya.

No comments:

Post a Comment