Monday 7 January 2013

ESSAY PENDIDIKAN KARAKTER REVISI


Masih Perlukah Pendidikan Karakter di Indonesia?
            Bila ada pertanyaan demikian yang harus kita jelaskan terlebih dahulu adalah apakah pendidikan karakter itu? Pendidikan karakter akhir-akhir ini memang selalu menjadi masalah yang sering dibahas di berbagai acara seminar, diskusi, dan pidato yang berkaitan dengan pendidikan. Pendidikan karakter dinilai mampu menjadi solusi terbaik untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan di Indonesia. Menurut pengertiannya pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.
            Negara Indonesia adalah negara yang bisa dikatakan karakter warganya jauh dari karakter baik. Bila dilihat dari berita di berbagai media, di negara Indonesia masih sering diberitakan mengenai masalah yang menunjukkan rendahnya karakter warga Indonesia. Tawuran pelajar, aksi anarkis mahasiswa, serta perilaku-perilaku menyimpang dari pejabat publik yang jauh dari kesan berkarakter baik. Oleh karena itu pendidikan karakter di sekolah masih sangat perlu dikembangkan. Pendidikan karakter di sekolah memang harus dibangun sejak dasar, pasalnya karakter itu tidak bersifat warisan atau bawaan dari lahir. Karakter bukanlah seperti sidik jari dan karakter bisa dibentuk melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak pihak. Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya). Seseorang itu sendirilah yang berperan sangat penting untuk mengembangkan karakternya. Karena setiap orang pada dasarnya tahu apakah hal yang dilakukan adalah sesuatu yang baik atau buruk. Akan tetapi untuk melakukan sesuatu yang baik itulah orang enggan untuk melakukannya.
            Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Segala bentuk tindakan yang mencerminkan negara Indonesia jauh dari kesan berkarakter baik itu sebenarnya muncul dari lemahnya karakter warganya sendiri. Warga negara Indonesia sangat mudah untuk mengambil dan meniru budaya dari luar negeri. Berbagai budaya luar negeri masuk di Indonesia tanpa seleksi. Budaya yang jauh dari kesan baikpun masuk dengan mudahnya di negeri ini, karena mudahnya terkontaminasi dari budaya luar negeri inilah yang menjadikan warga Indonesia malu bila mengakui budayanya sendiri. Budaya timur yang sejak dulu menjadi jati diri bangsa ini, pelan tapi pasti digantikan dengan budaya luar negeri yang mengedepankan asas kebebasan sebagai ideologi. Rasa hormat pada orang tua, rasa saling memaafkan pada orang lain, perlahan hilang dan berganti dengan rasa ingin menang sendiri. Inilah yang melandasi bahwa pendidikan karakter di Indonesia masih penting untuk dikembangkan lagi.
            Indonesia sangat membutuhkan manusia-manusia yang berkarakter baik sebagai contoh. Mengingat lagi mengenai apa yang telah dikatakan oleh bapak pendidikan negara kita ini sejak puluhan tahun yang lalu bahwa pendidikan yang baik itu haruslah “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” akan tetapi pendidikan sekarang jauh dari apa yang dikandung dari  pesan dari bapak pendidikan kita ini. yang terjadi sekarang justru guru-guru yang seharusnya menjadi contoh dalam pendidikan, mereka malah memberikan contoh sebaliknya. Pejabat-pejabat publik yang seharusnya menjadi panutan, mereka malah berbuat seolah tak mengenal Tuhan. Korupsi dan skandal-skandal menjadi berita yang setiap hari ada di berbagai media informasi.
            Jadi, bila ditanya masih perlukah pendidikan karakter di negeri ini jawabannya adalah masih perlu sekali. Dengan pendidikan karakter diharapkan mampu menjadikan negeri ini bisa dipandang sebagai negara yang mempunyai derajat yang tinggi.

No comments:

Post a Comment