TANGGAPAN MENGENAI KURIKULUM 2013
Pergantian
kurikulum sudah menjadi hal yang wajar terjadi di dunia pendidikan negeri kita
ini. Bahkan bisa dikatakan setiap menteri pendidikan yang baru selalu mempunyai
inovasi yang baru pula mengenai kurikulum pendidikan. Kurikulum 2013 ini
menurut Khairil(Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Pengembangan) dinilai akan mengalami
banyak perubahan dibanding kurikulum sebelumnya yang dibuat tahun 2006. Selain
isi pengajaran, juga mengubah cara penyampaian termasuk penyiapan dan
penyediaan buku ajarnya. Kelak empat mata pelajaran itu harus menggunakan buku
yang distandarkan oleh kementerian. Sedangkan mata pelajaran lain, boleh
menggunakan buku pedoman yang lain namun harus di bawah pengawasan kementerian. Beberapa mata pelajaran yang
kurikulumnya akan direvisi antara lain Matematika,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Sedangkan
untuk mata pelajaran lain, kata Khairil, ada kemungkinan beberapa akan digabung
jika memungkinkan untuk membentuk kurikulum yang lebih sederhana dan efektif.
"Diajarkan 5 jam lebih bagus asal efektif daripada 10 jam tapi banyak yang
tidak bermanfaat," ucap Khairil.
Dengan
berdasar pada cuplikan artikel diatas dapat diketahui bahwa kurikulum 2013
mempunyai visi yang sangat hebat kedepannya. Akan tetapi bila dilihat dari
sumber daya manusianya khususnya guru-guru yang mengajar akan terlihat sia-sia.
Pasalnya hampir semua guru di Indonesia mempunyai cara mengajar yang sama
walaupun kurikulumnya berbeda. Tanggapan saya mengenai kurikulum yang baru ini
adalah pemerintah sebaiknya mengkaji ulang rencana perubahan kurikulum yang
baru ini karena akan sia-sia jika kurikulum yang banyak menghabiskan dana APBN
ini menjadi tidak efektif dan justru membingungkan para pengajar dan
pelajarnya.
Ada
baiknya pemerintah lebih meningkatkan kualitas guru-guru yang ada sekarang
melalui program-program kursus yang lebih efektif dan mampu membuat kualitas
dari guru-guru tersebut bisa meningkat. Tidak malah membuat inovasi kurikulum
baru yang meresahkan ini.
No comments:
Post a Comment