Menikmati segarnya udara Kemuning dan melihat uniknya Candi Cetho di
Karangayar
Setelah
seminggu yang lalu saya mencoba menjelajahi lokasi wisata yang indah layaknya
oasis dipadang pasir (baca :SRI GETHUK). Perjalanan hobi saya berlanjut ke
sebuah pegunungan di daerah Kemuning kabupaten Karanganyar. Perjalanan ini
dimulai ketika saya dan teman-teman satu prodi sedang sarapan di kantin favorit
kami.
Tanpa ada persiapan dan perencanaan kami semua sepakat bahwa hari ini adalah hari yang tepat untuk liburan. Hari itu adalah hari dimana jam-jam kuliah masih banyak yang kosong dan hari dimana kami bisa berkumpul lagi setelah liburan yang sangat lama. Momen inilah yang sangat tepat bila digunakan untuk berwisata. Pemilihan lokasi wisata sempat menjadi masalah diantara kami, sebagian memilih untuk berwisata ke pantai Nampu, dan sebagian lagi memilih untuk ke Kemuning ini. Dan layaknya pemilihan calon ketua tingkat, votingpun dilakukan untuk menentukan lokasi wisata yang cocok untuk dikunjungi hari ini. Setelah melalui voting dan perdebatan yang seru akhirnya terpilihlah Kemuning, kubu yang memilih pantai Nampupun akhirnya juga ikut dengan kubu Kemuning. Kubu Kemuning menang karena mempunyai alasan yang bisa diterima oleh kami semua. Alasan yang pertama adalah Kemuning dekat dengan tempat dimana kita berpijak saat ini. Kedua, Kemuning menawarkan udara dan pemandangan alam yang indah, dan yang ketiga, pemilih untuk ke Kemuning melebihi pemilih untuk ke pantai Nampu. Dan jadilah kami menuju ke Kemuning.
Tanpa ada persiapan dan perencanaan kami semua sepakat bahwa hari ini adalah hari yang tepat untuk liburan. Hari itu adalah hari dimana jam-jam kuliah masih banyak yang kosong dan hari dimana kami bisa berkumpul lagi setelah liburan yang sangat lama. Momen inilah yang sangat tepat bila digunakan untuk berwisata. Pemilihan lokasi wisata sempat menjadi masalah diantara kami, sebagian memilih untuk berwisata ke pantai Nampu, dan sebagian lagi memilih untuk ke Kemuning ini. Dan layaknya pemilihan calon ketua tingkat, votingpun dilakukan untuk menentukan lokasi wisata yang cocok untuk dikunjungi hari ini. Setelah melalui voting dan perdebatan yang seru akhirnya terpilihlah Kemuning, kubu yang memilih pantai Nampupun akhirnya juga ikut dengan kubu Kemuning. Kubu Kemuning menang karena mempunyai alasan yang bisa diterima oleh kami semua. Alasan yang pertama adalah Kemuning dekat dengan tempat dimana kita berpijak saat ini. Kedua, Kemuning menawarkan udara dan pemandangan alam yang indah, dan yang ketiga, pemilih untuk ke Kemuning melebihi pemilih untuk ke pantai Nampu. Dan jadilah kami menuju ke Kemuning.
Setelah lokasi Kemuning terpilih menjadi lokasi
wisata tujuan, berikut adalah hasil kesepakatan kami,
LOKASI : KEMUNING
ANGGOTA: 9 ORANG *(tambah satu ular)
JAM BERANGKAT :10 PAGI TEPAT
TEMPAT KUMPUL : DEPAN GERBANG KAMPUS
Setelah terjadi kesepakatan itu, kami semua
bergegas untuk mengambil apa saja yang diperlukan dalam perjalanan, ada yang
mengambil helm, ganti motor dan bahkan ada yang mengajak hewan peliharaannya
(baca :Ular).
Karena kami semua adalah mahasiswa prodi
pendidikan bahasa Indonesia, jadi wajarlah jika budaya
Indonesia selalu membekas dijiwa kami. Budaya itu adalah MOLOR, benar saja padahal sesuai rencana awal yang telah disepakati bersama kami akan berangkat pada pukul sepuluh pagi. Kenyataannya kami berangkat pada pukul setengah sebelas. Bagi saya itu masih mending dan tidak masalah karena pada dasarnya kita akhirnya berangkat juga.
Indonesia selalu membekas dijiwa kami. Budaya itu adalah MOLOR, benar saja padahal sesuai rencana awal yang telah disepakati bersama kami akan berangkat pada pukul sepuluh pagi. Kenyataannya kami berangkat pada pukul setengah sebelas. Bagi saya itu masih mending dan tidak masalah karena pada dasarnya kita akhirnya berangkat juga.
Sepanjang perjalanan dari solo menuju Kemuning
kami sangat bersemangat, tak peduli asap kendaraan keluar melebihi kuota ramah,
atau panasnya sinar matahari yang membuat tubuh kami gerah. Pikiran kami saat
itu adalah cepat sampai dilokasi dan segera bisa melepas lelah. Karena kami
sudah amat sangat haus akan liburan(lebay). Sesampainya didaerah jalan
karangayar yang menuju Tawangmangu kami memacu kendaraan dengan kecepatan yang
lumayan tinggi,(tidak untuk ditiru) dengan tujuan agar segara sampai. Benar
saja hanya dalam waktu empat puluh lima menit kami menemukan penunjuk arah
menuju Kemuning yang mengisyaratkan kami untuk mengambil arah ke kiri. Hanya
beberapa menit setelah kami belok kiri, jalan yang tadinya datar kini berubah
menjadi jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Tapi disinilah kebesaran Alloh
S.W.T terlihat, disaat kita kelelahan menyusuri tanjakan demi tanjakan
pemandangan alam yang sangat indah disajikan olehNya. Hamparan kebun Teh yang
berwarna kehijauan menghilangkan lelah kami dan memaksa kami untuk berhenti
sejenak dan menikmati indahnya alam ini. Udara sejuk dan segar mampu mengusir
lelah yang hinggap ditubuh kami. Mesin motor kami yang mulai panas nampaknya
juga menikmati indahnya alam yang disajikan Tuhan untuk makhluknya ini.
Setelah beristirahat kurang lebih lima belas
menit, kami melanjutkan perjalanan menuju Candi yang identik dengan umat Hindu,
yakni candi Cetho. Kata teman saya, Candi ini memiliki bentuk yang unik dan
lain dengan candi pada umumnya. Agar menjadi penasaran maka teman saya mengajak
untuk kesana sekaligus beristirahat lama disana. Perjalanan kamipun berlanjut
menuju kesana, dan kejutan yang terjadi adalah jalan yang dilalui untuk menuju
kesana ternyata lebih berat dari yang saya duga sebelumnya. Tanjakannya lebih
tinggi dan jalannya sedikit bergelombang jadi saya sangat hati-hati melewati
jalan ini. Tanjakan tertinggi adalah tanjakan terakhir dimana tanjakan ini bila
diukur kemiringannya hampir 70 derajat(benar atau salah yang jelas miring
banget). Dan Alhamdulillah tanjakan terakhir ini berhasil kami lalui dan kami
semua sampai di lokasi candi Cetho. Sebuah candi yang letaknya diatas bukit ini
adalah candi yang bercorakkan Hindu, kenapa saya berani mengatakan bahwa ini
adalah candi hindu, karena pada saat saya kesana ada umat hindu yang sedang
melaksanakan ibadah. Sampai di candi kami semua langsung foto-foto. Maklumlah
kan belum pernah kesana, berikut ini adalah foto-foto yang tersisa di dalam ponsel
saya.
No comments:
Post a Comment